Salah satu alasannya 1. Karena suhu ruang uji suhu dan kelembapan konstan tidak dapat dipertahankan, amati apakah kompresor pendingin dapat menyala saat ruang uji sedang berjalan, dan apakah kompresor dapat menyala saat peralatan uji lingkungan sedang berjalan, yang menunjukkan bahwa rangkaian dari catu daya utama ke setiap kompresor normal dan sistem kelistrikan tidak bermasalah.2. Tidak ada kesalahan pada sistem kelistrikan. Terus periksa sistem pendinginan. Pertama, periksa apakah tekanan buang dan hisap kompresor suhu rendah (R23) dari dua set unit pendinginan lebih rendah dari nilai normal, dan apakah tekanan hisap dalam keadaan vakum, yang menunjukkan bahwa dosis pendinginan unit pendinginan utama tidak mencukupi.3. Sentuh pipa knalpot dan pipa hisap kompresor R23 dengan tangan Anda, dan temukan bahwa suhu pipa knalpot tidak tinggi, dan suhu pipa hisap tidak rendah (tidak ada embun beku), yang juga menunjukkan bahwa refrigeran R23 di host tidak mencukupi.Alasan lainnya: 1. Penyebab kegagalan belum diketahui, dan konfirmasi lebih lanjut dilakukan dengan menggabungkan proses kontrol ruang uji suhu dan kelembapan konstan. Ruang uji memiliki dua set unit pendingin.Satu adalah unit utama, dan yang lainnya adalah unit tambahan. Ketika laju pendinginan tinggi, kedua unit beroperasi secara bersamaan di awal fase pemeliharaan suhu. Setelah suhu stabil, unit tambahan berhenti, dan unit utama mempertahankan suhu. Jika refrigeran R23 bocor dari unit utama, efisiensi pendinginannya akan berkurang secara signifikan. Selama proses pendinginan, kedua unit beroperasi secara bersamaan, memastikan suhu stabil dan penurunan bertahap dalam laju pendinginan. Dalam fase isolasi, jika unit tambahan berhenti, unit utama kehilangan fungsi pendinginannya, menyebabkan udara di dalam ruang uji naik perlahan. Ketika suhu mencapai level tertentu, sistem kontrol mengaktifkan unit tambahan untuk mendinginkan, setelah itu unit tambahan berhenti lagi. Penyebab kegagalan produksi telah diidentifikasi sebagai kebocoran refrigeran suhu rendah (R23) dari unit utama. Setelah memeriksa sistem pendinginan untuk kebocoran, retakan ditemukan pada batang katup solenoid bypass gas panas, berukuran panjang sekitar 1 cm. Setelah mengganti katup solenoida dan mengisi ulang sistem dengan refrigeran, sistem kembali beroperasi normal. Analisis ini menunjukkan bahwa diagnosis kesalahan mengikuti pendekatan langkah demi langkah, dimulai dari aspek 'eksternal' dan bergerak ke dalam, kemudian berfokus pada 'listrik' dan akhirnya pada 'pendinginan.' Pemahaman menyeluruh tentang prinsip dan proses pengoperasian ruang uji sangat penting untuk diagnosis kesalahan yang akurat.