spanduk
Beranda blog

Efek Korosif dari Mesin Uji Semprotan Garam

Efek Korosif dari Mesin Uji Semprotan Garam

September 12, 2025

Mesin uji semprot garam adalah perangkat uji korosi yang banyak digunakan. Fungsi utamanya adalah untuk mengevaluasi ketahanan korosi bahan dengan mensimulasikan dan mempercepat proses korosi. Pertama, larutan natrium klorida (NaCl) yang disemprotkan membentuk lapisan garam tipis dan konduktif pada permukaan sampel. Lapisan cair ini, sebagai elektrolit, menyediakan lingkungan yang diperlukan untuk korosi elektrokimia. Daerah dengan aktivitas permukaan logam yang lebih tinggi berfungsi sebagai anoda, tempat atom logam kehilangan elektron dan mengalami reaksi oksidasi, berubah menjadi ion logam yang larut ke dalam elektrolit. Daerah dengan aktivitas permukaan logam yang lebih rendah berfungsi sebagai katoda. Reaksi reduksi terjadi dengan adanya oksigen dalam larutan garam. Akhirnya, ion logam yang dihasilkan di anoda (seperti Fe²⁺) bergabung dengan ion hidroksida (OH⁻) yang dihasilkan di katoda untuk membentuk hidroksida logam, yang selanjutnya dioksidasi menjadi karat biasa.

Misalnya: Fe²⁺ + 2OH⁻ → Fe(OH)₂

4Fe(OH)₂ + O₂ → 2Fe₂O₃·H₂O + 2H₂O(Karat merah)

Dibandingkan dengan korosi lambat di alam, uji semprotan garam sangat mempercepat proses korosi dengan cara berikut:

1. Lingkungan air garam dengan konsentrasi tinggi yang konstan: Biasanya digunakan larutan natrium klorida 5%, dengan konsentrasi yang jauh lebih tinggi daripada kebanyakan lingkungan alami (seperti air laut), sehingga menghasilkan ion klorida korosif (Cl⁻) dalam jumlah besar. Ion klorida memiliki daya tembus yang kuat dan dapat merusak lapisan pasivasi pada permukaan logam, sehingga memungkinkan korosi berlanjut.

2. Penyemprotan berkelanjutan: Mesin menyemprotkan air garam secara terus-menerus ke dalam kotak tertutup rapat, memastikan semua permukaan sampel terlapisi secara merata oleh semprotan garam. Hal ini menghindari kondisi kering dan basah yang bergantian di lingkungan alami dan memungkinkan reaksi korosi berlangsung tanpa gangguan.

3. Pemanasan: Suhu pemanasan ruang uji Suhu biasanya dijaga konstan pada 35℃. Kenaikan suhu mempercepat laju semua reaksi kimia, termasuk proses korosi elektrokimia, sehingga mempercepat korosi secara signifikan.

4. Pasokan oksigen: Luas permukaan tetesan yang diatomisasi sangat besar, sehingga dapat melarutkan oksigen sepenuhnya di udara. Penyemprotan berkelanjutan memastikan pasokan oksigen yang stabil, yang dibutuhkan untuk reaksi korosi katodik.

Mesin uji semprot garam laboratorium ini cocok untuk uji semprot garam netral (NSS) dan uji korosi (AASS, CASS) berbagai produk elektronik komunikasi, peralatan elektronik, dan komponen perangkat keras. Mematuhi standar seperti CNS, ASTM, JIS, dan ISO. Uji semprot garam dilakukan pada permukaan berbagai material yang telah menjalani perawatan anti-korosi seperti pelapisan, elektroplating, anodisasi, dan minyak anti-karat untuk menilai ketahanan korosi produk.

Perlu dicatat bahwa pengujian semprot garam adalah pengujian yang sangat cepat, dan mekanisme serta morfologi korosinya tidak persis sama dengan yang terjadi di lingkungan luar ruangan yang sebenarnya (seperti paparan atmosfer dan perendaman air laut). Produk yang lulus uji ini belum tentu mencapai periode ketahanan korosi yang sama di semua lingkungan nyata. Uji ini lebih cocok untuk pemeringkatan relatif daripada prediksi absolut.

Tinggalkan pesan

Tinggalkan pesan
Jika Anda tertarik dengan produk kami dan ingin mengetahui lebih detail, silakan tinggalkan pesan di sini, kami akan membalas Anda sesegera mungkin.
kirim

Beranda

Produk

Ada apa

Hubungi kami